Rabu, 17 Oktober 2012

Rindu IC Setiap Detik

Siang ini, aku jatuh tertidur selesai melaksanakan sholat Zhuhur. Kemudian aku terbangun pukul setengah dua, mendengar suara mama yang berkata pada adikku agar menyuruhku segera makan siang. Dan kudapati sebuah sms dari Fitri, begini tulisannya:
“aku rindu saat-saat itu. Saat-saat zhuhur di masjid tembok hijau itu, entah berimam parangeni, saeju, atau salman yang seringkali. Beringsut mundur setelah sholat. Menunduk dzikir dihembus angina dari pintu samping belakang. Mendirikan sunnah dan mengambil Qur’an, lalu, cari pojok-pojok ternyaman, kemudian perlahan membacanya. Aku rindu, sungguh rindu :’)”

Membacanya, aku bisa mereka setiap detiknya. Aku bisa mengingat setiap visual yang kudapat ketika dulu melakukannya, benar-benar melakukannya. Dan mengingantnya membuat kerinduan yang tersimpan dalam setiap sel di tubuhku ini membuncah. Ah, aku juga rindu setiap detik yang kupunya dulu di ic kawan, lebih dari apapun..

Ada malam ketika kita saling membangunkan, untuk tahajud kemudian berjalan dalam gelap ke kantin, sahur. Ada juga malam-malam ketika kita terlamabat bangun, dan sekonyong-konyong berlari ke kantin dan makan sahur cepat-cepat. Ada shubuh, ketika aku terbangun kesiangan dan terburu-buru mengejar iqamah. Ada juga pagi, ketika aku terbangun dan asrama masih sepi padahal adzan di luar sudah menggema. Tak terdengar sampai asrama, karena speaker yang mati atau dimatikan. Kemudian terburu-buru memencet bel dan megetuk tiap pintu kamar…

Ah, aku rindu kawan. Bahkan hanya dengan sekeping memori tentang pagi buta. Yang kini tak lagi kutemui, tak ku hirup atmosfernya…

(ditulis pada tigabelas oktober duaribuduabelas, lepas pukul lima)

2 komentar:

  1. naylah..:")
    kangen banget yaa..
    aku juga kangen rutinitas pagi itu nay,
    janjian bangunin buat sahur shaum Daud
    berlama-lama di masjid..
    ah, kangen banget ya >.<

    BalasHapus
  2. kangen selalu fit..
    apalagi sama semua hal tentang masjid ulil albab ya.. :')

    BalasHapus